Manunggal Ing Gusti

Jiwa kita atau kesadaran kita selalu terhubung sebagai satu kesatuan dengan semesta. Kesadaran kita adalah percikan dari kesadaran semesta. Kita adalah semesta yang turun ke level kesadaran individual dalam bentuk fisik, sehingga seolah-olah terpisah dari semesta (Tuhan).

Sistem cakra-cakra di luar tubuh fisik adalah lapisan-lapisan higherself (diri sejati) atau kesadaran kita yang lebih tinggi. Inilah makna dari sedulur papat kalimo pancer (empat saudara yang kelima adalah pusat).

Masing-masing lapisan kesadaran berada pada tingkatan dimensi yang berbeda, bergerak serentak dengan bentuk kehidupan yang berbeda-beda. Ungkapan "aku adalah alfa dan omega" merujuk pada pengertian ini dimana waktu bukanlah sebagai garis linier seperti dibayangkan dalam dimensi fisik ini, sebab di dalam kesadaran menyatu dengan Sang Sumber pengertian yang ada adalah sekarang dan di sini.

Jika kita hidup dalam rasa takut, kita akan merasa terpisah dari kesatuan dengan Sang Sumber. Jika kita hidup dalam cinta, maka kesatuan dengan Sang Sumber bisa benar-benar dirasakan adanya. Cakra mahkota aktif yang ditandai dengan memiliki wawasan pengetahuan luas adalah karena terhubung secara seluler dengan sistem 5 cakra diluar tubuh.

Saat kesadaran terhubung dengan higherself (diri sejati/hingsun) ada 2 gejala yang bisa dirasakan, yakni dapat dalam bentuk suara dengingan atau denyutan di dahi yang menandakan mata ketiga atau biasa juga disebut sebagai indera keenam yang aktif.

Semua ini bisa dilatih kepekaannya, setiap orang memilikinya dan hanya perlu dilatih.

§

Pikiran takut menciptakan medan elektromagnetik yang menarik lebih banyak pengalaman menakutkan sebagai realita. Oleh karena itu fokus saja pada inspirasi-inspirasi kreatif yang memicu pikiran menciptakan medan elektromagnetik yang menarik lebih banyak pengalaman hidup dalam damai sejahtera penuh kreativitas.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...