Menyadari Alam Multidimensi

Kemampuan mata fisik dan telinga fisik manusia terbatas untuk melihat dan mendengar sehingga hanya dalam rentang frekuensi terbatas yang tertangkap indera manusia secara umum itulah disadari keberadaannya oleh rata-rata manusia.



Namun bukan berarti apa yang secara fisik tidak ada dalam jangkauan penglihatan dan pendengaran manusia tidak ada. Melalui latihan kepekaan kemampuan manusia untuk menangkap kehadiran apa yang tidak tertangkap indera fisik dapat diperluas jangkauannya.

Hewan seperti kucing dan anjing memiliki fitur tubuh yang berbeda dengan manusia sehingga bisa melihat kehadiran sesuatu yang tidak terlihat oleh manusia. Burung dan ikan melakukan migrasi lintas benua dan samodera mengandalkan kepekaannya menangkap medan elektromagnetik bumi.

Setiap hal baik benda maupun makluk vibrasinya memancar dalam bentuk medan elektromagnetik masing-masing sehingga bisa terbaca oleh mereka yang peka.

Oleh karena itulah alam ini disebut alam multidimensi dengan berbagai macam pola dan bentuknya sehingga ada kehidupan interdimensional. Kehidupan di semesta raya ini melibatkan makluk-makluk antar dimensi yang terkoneksi satu sama lain.

Seperti halnya di bumi ada negara-negara dan organisasi PBB, dalam kehidupan luas di semesta raya juga ada tata kelola pemerintahan yang memelihara kehidupan damai yang melibatkan makluk-makluk antar dimensi.

Semua makluk memiliki kepentingan dan hak mendasar atas kehidupan damai di semesta raya ini dan organisasi itu ada untuk memastikan terselenggaranya tata kelola kehidupan damai dan sejahtera.

Cinta adalah bahasa universal dan dasar komunikasi antar makluk berkesadaran tinggi dan menjadi pedoman untuk terselenggaranya kehidupan damai sehingga dalam frekuensi cinta itu pula kesadaran-kesadaran saling terkoneksi dan memahami. Cinta adalah kode akses untuk selaras terhubung dan dapat berkomunikasi dengan mereka. 

“Mata manusia hanya bisa melihat dalam rentang frekuensi cahaya antara 430-770 THz. Telinga kita hanya bisa mendeteksi suara antara 20Hz-20 kHz. Rentang cahaya dan suara yang dapat ditangkap oleh indera manusia ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan rentang frekuensi cahaya dan suara. Ini berarti ada banyak hal yang terjadi di sekitar kita yang tidak dapat kita lihat atau dengar.”

§ 

Kita dapat memilih untuk memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang menakutkan sehingga ketakutan sendiri tanpa solusi, atau mengambil pilihan memenuhi pikiran kita dengan pengetahuan-pengetahuan inspiratif yang membuka cakrawala wawasan kita sehingga melihat setiap solusi kreatif yang tersedia setiap saat untuk hidup damai sejahtera.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...