Situasi masyarakat seperti itulah yang dihadapi oleh Isa/Yesus 2000 tahun lalu, masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan marah dan menghukum mereka yang tidak taat.
Keyakinan itu membuat masyarakat lebih mudah menghakimi dan menjatuhkan hukuman sebab meyakini bahwa mereka yang bersalah dan tidak patuh pada aturan akan diikuti lainnya jika dibiarkan sehingga lebih baik dihentikan agar perilaku mereka tidak menyebar.
Dampak dari kebiasaan ini membuat masyarakat terbiasa melihat dan terlibat dalam penghukuman dengan kekerasan seperti hukuman rajam dilempari batu sampai mati. Hukuman yang sangat keras.
Inilah mengapa mereka sangat asing dengan bahasa cinta. Ketika Isa/Yesus mengajarkan inspirasi cinta dan kebijaksanaan hidup melalui cerita dan perumpamaan, mereka lebih memandangnya sebagai penyimpangan terhadap aturan keagamaan.
Konsep tentang Tuhan yang akan marah dan hukumannya keras itu tertanam kuat dan menyebar serta tidak disadari oleh kebanyakan orang. Ketakutan dan kekhawatiran yang tertanam membuat orang tidak berani berpikir mandiri sebab tekanan dari masyarakat yang hidup di bawah pola pikir arus utama itu nyata.
Sesungguhnya Sang Pencipta yang Maha Cinta itu dengan mudah bisa diakses, yakni cukup dengan fokus pada pola pikir cinta tanpa syarat dan saat masuk ke pola pikir itu otomatis akan keluar dari pola hidup mainstream yang berbasis persaingan dan ketakutan.
Mereka tidak akan mengerti dan akan merasa asing sehingga cukup dilepas saja dengan cinta. Cinta tidaklah mengikat dan memiliki, melainkan melepaskan sehingga jiwa hidup ringan tanpa beban, damai dan lebih bisa fokus untuk karya-karya kreatif.
Cahaya cinta berupa keindahan karya kreatif itu yang akan lebih bermanfaat bagi dunia untuk mampu melihat kehidupan yang sesungguhnya dalam terang.
Sementara itu, dengan berani melepaskan bukan berarti akan kehilangan melainkan sebaliknya akan menemukan diri sendiri hidup dalam keluarga cahaya cinta dimana lebih dihargai dan dicintai sepenuhnya.
“Kau dapat menghabiskan waktu seumur hidupmu untuk berusaha Menyatu dengan Roh Agung. Atau, sederhana saja cukup dengan fokus pada Cinta dan mendapati dirimu sudah menyatu denganNya.” |
§
Kita dapat memilih untuk memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang menakutkan sehingga ketakutan sendiri tanpa solusi, atau mengambil pilihan memenuhi pikiran kita dengan pengetahuan-pengetahuan inspiratif yang membuka cakrawala wawasan kita sehingga melihat setiap solusi kreatif yang tersedia setiap saat untuk hidup damai sejahtera.
Klik "Follow" di blog untuk berlangganan inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan referral 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )