Wednesday 19 September 2018

Saatnya Mengakhiri Perang Antar Bintang dengan Misi Cinta


Sangat menarik saat Jokowi berpidato pada acara World Economic Forum di Vietnam dengan mengambil tokoh-tokoh​ film, Thanos dan Avangers. Sebuah kebetulan? Nampaknya tidak. Sudah saatnya diungkap.

Di benak kita, perang antar bintang dianggap sebagai perang di masa depan. Kenyataannya tidaklah demikian.

Tanpa disadari Jokowi mengungkapkan misteri yang tidak banyak diketahui orang. Perang antar bintang telah berlangsung ribuan tahun selama ini dan kita sebenarnya ada di penghujung akhir perang bintang dan ada di bumi untuk misi menyudahi perang besar ini. 

Sabuk asteroid adalah bekas sebuah planet yang hancur karena perang. Mars, planet merah yang juga disebut dewa perang, mengalami kerusakan parah dan beracun udaranya karena perang nuklir. 

Banyak bangunan besar di bumi yang mengagumkan adalah arsitektur​ yang dibangun dengan tekhnologi tinggi serta terkait dengan posisi-posisi bintang-bintang tertentu. Banyak artefak dan relief yang menunjukkan peradaban tinggi di masa lalu dan kunjungan dari luar bumi. 

Jika tertarik dengan zodiak dan astrologi mungkin akan bertanya-tanya dari mana mereka di masa lalu tahu nama-nama bintang, letak posisi dan pergerakan dari bintang-bintang itu yang mempengaruhi hidup manusia. Para ahli astrologi memiliki pengetahuan terperinci dengan karakter bintang-bintang itu dan siklus pergerakannya.

Dokumen-dokumen kuno seperti tablet sumeria, kitab henok, kisah pewayangan, kisah dewa-dewi menunjukkan hubungan bumi dengan peradaban di luar bumi di masa lalu. Kisah-kisah hubungan peradaban bumi dengan peradaban di luar bumi terekam dalam berbagai mitos yang tersebar dalam sistem keyakinan tradisional serta keyakinan asal-usul nenek moyang mereka dari suatu sistem bintang.

Jokowi menghentak kesadaran manusia bumi untuk kembali sadar akan misi hadir di bumi, yakni mengakhiri perang yang telah berlangsung ribuan tahun. Jokowi mengingatkan bahwa tersedia banyak sumber daya dan terutama sumber daya manusia berupa kreativitas tiada henti maka kehidupan tidak akan pernah kekurangan.

Tak perlu lagi berebut sumber daya alam dengan saling memerangi dan menjatuhkan. Kreativitas dan kerjasama dalam persaudaraan akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan. Misi kita hadir di bumi adalah misi cinta dengan mengoperasikannya melalui kreativitas.

Bumi yang seolah terisolasi dari kehidupan dengan planet-planet lain adalah tempat rekonsiliasi jiwa-jiwa untuk menciptakan perdamaian semesta. Jiwa-jiwa yang berhasil menuntaskan pembelajaran di bumi akan melanjutkan misi menciptakan perdamaian di planet-planet lain yang sedang tumbuh dan berkonflik. 


Sebuah monumen kapsul waktu yang mirip dengan logo Avengers dalam film Marvel tengah dibangun di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Monumen kapsul waktu yang mirip logo Avengers tersebut saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran bertepatan dengan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut dirinya adalah Avengers pada acara World Economic Forum di Vietnam.


Monumen kapsul waktu sendiri merupakan monumen yang di dalamnya ada sebuah kapsul yang berisi tulisan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang. Kapsul waktu tersebut dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

[Detikfinance: https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4216822/begini-sejarah-markas-avengers-yang-dibangun-jokowi-di-papua]

...((( 💓 )))...


No comments:

Post a Comment