Jika hanya sekedar mencari kesalahan dan saling menyalahkan tentu saja masalah ini tidak akan pernah tuntas dan hanya berputar-putar pada masalah yang sama, yakni saling klaim paling benar dan saling tuduh pihak lain sesat dan berakhir pada konflik saling serang yang sering memakan korban, sama sekali bukan kisah hidup damai.
Video klip yang disertakan dalam artikel ini akan menggambarkan bahwa dalam fakta sehari-hari informasi dari sumber asli banyak berubah/terdistorsi sepanjang informasi itu didristribusikan. Ini memperlihatkan bahwa suatu informasi saat disampaikan dari sumber pertama dan diterima oleh orang kedua dan seterusnya berpindah dari satu orang ke orang lainnya hanya dalam waktu pendek sudah dipahami berbeda sehingga berubah dan saat sampai di ujung sudah berubah dan sama sekali berbeda.
Video memperlihatkan informasi berubah saat disampaikan dan berpindah dari satu orang ke orang lain, terjadi distorsi informasi.
Hal ini juga menggambarkan distorsi ajaran-ajaran spiritual dalam keagamaan dari guru aslinya sampai terdengar di telinga kita setelah rentang ribuan tahun sudah banyak berubah/terdistorsi. Seperti terlihat ajaran-ajaran yang semula adalah tentang penciptaan kehidupan damai namun telah berubah menjadi ngamukan sebenarnya telah terdistorsi paling parah.
Menganggap ajaran sendiri paling benar dan menyebut yang lain sesat/kafir dan sikap permusuhan adalah tanda-tanda distorsi/penyimpangan dari ajaran aslinya yang damai dan cinta. Ini akan menyadarkan untuk menggali kembali sejarah dan berani mempertanyakan kembali secara kritis apa yang diajarkan dan membuktikan apakah kehidupan damai yang telah dan akan didapatkan.
Pesan dari Gautama Buddha ini sangat menarik untuk disimak. Gautama telah mempelajari bahwa ajaran-ajaran spiritual dari sumber aslinya para guru spiritual di masa lalu telah banyak terdistorsi dan menyadari hal ini ia menyampaikan pesan berikut ini:
“Jangan pernah mempercayai begitu saja, entah dari manapun kau baca, atau entah siapapun yang mengatakannya, kecuali jika oleh karena pertimbangan alasanmu sendiri dan pertimbangan rasamu sendiri bisa kau percayai kebenarannya.”
~ Gautama Buddha
Sumber Video Klip: https://www.facebook.com/albena.tonkin/videos/10157126978069169/?t=1
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment