Mereka sendiri kemungkinan besar malah juga jarang/tidak pernah membaca atau tidak tuntas membacanya sehingga tidak paham dengan semua yang kau temukan. Respon kemarahan dan ngotot sering lebih karena tidak memiliki argumentasi atau penjelasan (tanda tidak tahu).
Fanatisme dan radikalisme keagamaan adalah tanda atau ciri-ciri belum benar-benar mempelajari kitab sucinya. Sebaliknya, justru mereka yang lebih cermat dan mendalam mempelajari kitab sucinya akan sangat toleran dan bahkan dengan mudah mempelajari dan memahami isi kitab-kitab suci lainnya.
Memiliki niat dan tekun adalah dorongan dari dalam diri untuk mempelajari dan menguasai bidang yang dipelajari. Sikap yang datang dari panggilan hati memiliki kualitas yang berbeda dengan belajar kaena disuruh atau terpaksa. Rasa ingin tahu membuat lebih cermat dan meneliti lebih jauh sehingga menemukan banyak hal dan memiliki pemahaman melampaui orang-orang lain.
Kemauan belajar sendiri juga mendorong sikap mandiri dalam cara mendalami dan menjiwai apa yang dipelajari. Kemandirian merupakan sikap independent atau tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri bukan tipe pengikut melainkan memiliki pola pikir matang dan dewasa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bijaksana. Jiwa yang mandiri tidak mendasarkan pada kepatuhan pada aturan yang kaku melainkan pada kebijaksanaan yang luwes sehingga lebih tepat pada setiap kondisi aktual dan alam.
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment