Penghibur Semu Vs Realita Hidup Bahagia

Tipuan itu berupa sibuk mengurusi dengan membicarakan kelemahan orang lain jadi lupa mengurus diri sendiri. Hasilnya tentu saja banyak waktu terbuang, orang yang dibicarakan juga tak berubah karena dia sendiri yang bisa mengubah hidupnya sendiri, sementara urusan sendiri terbengkalai.

Membicarakan orang lain hanya penghibur diri yang semu, seolah-olah sudah lebih baik dari pada orang lain. Kenyataannya ternyata seringkali orang tersebut malah jauh lebih baik hidupnya. Hoaks yang bertebaran seolah tamparan yang membuktikan penilaian buruk dan tuduhan-tuduhan itu hanyalah fitnah. Semakin seseorang tenang saja difitnah malah menandakan kematangan pribadi dan kehidupan spiritualnya.

Fokus pada sisi positif orang lain lebih bermanfaat untuk menginspirasi diri dengan melihat perjuangannya dan belajar dari caranya mengembangkan diri dan tetap teguh mengatasi tantangan hidupnya.

Selanjutnya, lebih menggunakan inspirasi itu untuk aktif mengembangkan diri, kreatif dengan kegiatan melatih keterampilan. Ketekunan pada saatnya akan membuahkan hasil. Menikmati berkarya kreatif adalah cara indah menjalani kebahagiaan.

Petani berkarya dengan memberikan hasil pertanian, penyanyi berkarya dengan lagu-lagunya, pelukis berkarya dengan hasil lukisannya, sastrawan berkarya dengan cerita-cerita imajinatifnya, inspirator/motivator berkarya dengan cerita dan tulisannya yang inspiratif, dst. Masing-masing lebih banyak sibuk menggali potensi dan fokus pada hal-hal positif adalah cara untuk tumbuh dan menghasilkan buah-buah karya. Menikmati proses berkarya sampai berbuah adalah ekspresi kebahagiaan menikmati hidup. Begitulah sesungguhnya cara hidup bahagia yang disebut surga dijalani.

...((( 💓 )))...