Alam semesta ini adalah lautan enerji yang mencakup juga manusia. Ini artinya manusia adalah juga makluk enerji adanya. Enerji semesta adalah berupa vibrasi dengan frekuensinya dimana suatu rentang frekuensi membentuk suatu dimensi realita fisik dengan tingkatan kepadatan yang berbeda. Frekuensi pikiran suatu jiwa akan menempatkan pada suatu dimensi realita semesta dengan tingkat kepadatannya.
Saat suatu jiwa melepaskan tubuh fisiknya, maka dengan lepasnya spacesuitnya itu akan berada di dimensi yang lebih transparan. Ini artinya sebenarnya suatu jiwa tidak pernah mati dan sebagaimana dijelaskan dalam fisika enerji tidak bisa dimusnahkan dan hanya berubah-ubah bentuk sehingga jiwa manusia juga sifatnya abadi dan hanya berubah-ubah bentuk.
Spiritualitas memberikan banyak latihan pengenalan diri adalah dengan maksud agar manusia lebih mengenal dirinya sendiri. Dengan melatih kepekaan diri itu manusia akan mulai menyadari bahwa dirinya bukanlah makluk fisik melainkan makluk spiritual atau disebut juga roh. Sebagai roh maka manusia tidak pernah mati dan hidup abadi adanya.
Dengan memahami sifat dirinya yang abadi maka manusia akan mulai menyadari bahwa iming-iming janji akan dibangkitkan kembali setelah kematian adalah tipuan semata, sebab memahami kematian hanyalah tentang melepaskan spacesuit dan ia tetap hidup dan melanjutkan kisah perjalanan hidupnya di dimensi lain yang lebih transparan tanpa spacesuit yang padat itu.
Tablet Sumeria memuat kisah tentang orang-orang dari Planet Nibiru yang datang ke bumi untuk mencari emas sebagai bahan untuk memperbaiki planet mereka yang rusak. Mereka perlu pekerja tambang emas dan untuk itu singkat kata mereka melakukan rekayasa genetika atas primata di bumi. Pekerja tambang ini sengaja dibuat untuk tidak berumur panjang sebab umur panjang akan memungkinkan mereka tumbuh cerdas dan tidak lagi patuh pada perintah bekerja menggali emas.
Kisah Adam-Hawa yang disebutkan sebagai berdosa oleh karena makan buah pengetahuan adalah kisah yang dibuat untuk menakuti-nakuti manusia agar patuh pada perintah dan meyakini perintah-perintah itu adalah perintah Tuhan, manusia wajib mengimaninya tanpa pernah berpikir dan mempertanyakannya. Berpikir adalah dosa kesombongan dan memiliki pengetahuan adalah sesat karena telah terbujuk rayuan setan. Manusia juga wajib mengimani bahwa mereka dibuat dari tanah, makluk tak berdaya dan menanggung dosa warisan Adam-Hawa. Surga akan mereka dapatkan jika patuh dan di akhir zaman akan dibangkitkan kembali.
Sepanjang masa manusia meyakini janji surga dan kisah Adam-Hawa jatuh ke dalam dosa yang diwariskan itu, selama itu juga manusia hanya akan patuh tanpa berani berpikir dan mencari tahu kebenarannya. Ribuan tahun berlalu dan manusia mayoritas sama sekali tidak menyadari kisah panjang perbudakan ini.
Jika manusia sadar bahwa dirinya adalah makluk roh atau enerji yang sifatnya abadi tentu sadar bahwa janji dibangkitkan kembali untuk memperoleh hidup adalah sebuah tipuan. Karena ketidaktahuannya dan mengira dirinya sebagai makluk fisik, manusia mengira kematian adalah akhir hidup dan hanya akan memiliki hidup lagi jika dibangkitkan.
Sesungguhnya janji surga itu adalah sebuah kontrak untuk patuh pada perintah bahwa setelah mati nanti akan menunggu untuk diberikan spacesuit alias tubuh fisik lagi atau dengan kata lain akan terlahir kembali ke realita alam dimensi padat yang biasa disebut reinkarnasi. Kontrak hidup ini termasuk kontrak untuk menjalani hidup sebagai “budak” yang mengabdi pada tuannya.
Di masa sekarang, kontrak perbudakan ini bukan hanya melulu tambang emas melainkan sektor politik dan juga ekonomi. Pemerintah bayangan ada di balik sistem pemerintahan dan ekonomi yang ada di bumi. Jiwa-jiwa manusia yang mengikatkan diri pada kontrak akan berulang-ulang atau dengan kata lain bereinkarnasi untuk melaksanakan kontrak menjalani skenario kisah-kisah hidup mengabdi sebagai budak.
Inilah mengapa spiritualitas mengajarkan kisah-kisah kebijaksanaan hidup yang memicu kecerdasan spiritual. Dengan bekal kecerdasan spiritual jiwa-jiwa akan berani berpikir, mengenali dirinya, mengembangkan potensinya dan membebaskan dirinya dan memutus kontrak hidup sebagai budak. Kecerdasan spiritual membuatnya kreatif dan mandiri sehingga mampu lepas dari sistem relijius, politik dan ekonomi yang memperbudaknya. Ia tidak lagi hidup di bawah ketakutan namun hidup merdeka dengan cinta dan kreativitasnya.
Bahan perluasan wawasan:
1. Tablet Sumeria: https://kriyayoganusantara.wordpress.com/2018/01/12/sejarah-sumeria-anunnaki-terjemahan-14-tablet-enki/
2. Penyembahan Alien sebagai Dewa atau Tuhan: https://cintadankebijaksanaan.blogspot.com/2019/05/penyembahan-alien-sebagai-dewa-atau.html
3. Dewa = God = Tuhan: https://cintadankebijaksanaan.blogspot.com/2019/05/dewa-god-tuhan.html
4. Jejak Kunjungan dari Luar Bumi: https://cintadankebijaksanaan.blogspot.com/2019/05/jejak-kunjungan-dari-luar-bumi.html
5. Anunnaki Pencipta Manusia Bumi: https://cintadankebijaksanaan.blogspot.com/2019/04/anunnaki-pencipta-manusia-bumi.html
6. Mengungkap Sejarah Penciptaan Manusia Bumi: https://cintadankebijaksanaan.blogspot.com/2019/04/mengungkap-sejarah-penciptaan-manusia.html
7. Film Anunnaki, Bagian kisah keputusan menciptakan manusia sebagai pekerja tambang emas: https://www.youtube.com/watch?v=aBn5twcQazA&t=36s
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment