Kita sering menganggap makhluk dimensi lain sebagai setan dan jahat. Belum tentu.
Peristiwa kerasukan sering terjadi karena benturan kepentingan atau lainnya dan manusia tidak menyadari bahwa hidup bertetangga dengan penghuni dimensi lain. Maka, sering tidak sadar telah melanggar privasi penghuni dimensi lain.
Tentu saja adalah tidak etis begitu saja mengusir mereka, melabeli mereka sebagai setan dan jahat. Nusantara kaya mitos alam dimensi lain. Ada yang mengisahkan sebagai alam jahat, namun sebaliknya ada yang mengisahkan kehidupan lain itu sebagai kehidupan yang damai, teratur, indah, sejahtera dan suka menolong.
Persepsi orang beda-beda tergantung dari pengalamannya. Contohnya seperti mitos kerajaan laut selatan.
Persepsi seseorang bukanlah bukti tentang suatu keadaan, melainkan sekedar opini orang tersebut sehingga tidak wajib diamini.
“Ingatlah bahwa telah ada realita paralel yang jumlahnya tak terbatas di bumi. Kau tidak perlu mengubah dunia dimana kau berada. Yang perlu kau lakukan adalah mengubah vibrasimu dan dengan demikian kau akan bergeser ke realita paralel lainnya yang ada di bumi sesuai dengan tingkat vibrasi dimana kau telah berubah.”
Yesus/Isa sendiri telah mengatakan "Kerajaan surga ada di antara kamu". Pengetahuan fisika bisa memberikan penjelasan dengan alam paralel itu dan dalam prakteknya kita memiliki banyak kisah benturan dengan dimensi lain itu serta mitos-mitos yang menarik untuk dipelajari.
Hanya jika manusia berhenti menghakimi dengan baik-buruk/benar-salah, akan lebih mudah memahami tentang kehidupan lebih luas dan lebih mengenali dirinya sendiri. Selama manusia selalu menyalahkan pihak lain, ia tidak belajar dari kesalahannya sendiri.
“Hatimu adalah suatu portal; hatimu adalah gerbang yang menghubungkan dirimu dengan diri galatikmu, dengan satu sama lain, dengan matriks planet ini, dengan semua dimensi dan dengan bintang-bintang.”
~ Peggy Black and The Team
...((( <3 )))...
No comments:
Post a Comment