Pikiran memuat gelombang elektromagnetik dengan frekuensinya, dimana beda frekuensi berarti vabrasinya akan membentuk tampilan realita yang berbeda, sehingga dikatakan semesta ini terdiri dari berlapis-lapis tingkat kepadatan. Eksperimen cymatics dengan jelas memperlihatkan bahwa beda frekuensi suara akan membuat terbentuknya pola pasir atau riak air yang berbeda.
Eksperimen cymatics memperlihatkan bahwa perbedaan frekuensi suara menciptakan pola riak pasir/air yang berbeda. Begitu juga frekuensi pikiran yang berbeda menciptakan pola vibrasi yang berbeda terhadap energi semesta sehingga mewujud dalam tampilan realita yang berbeda.
Ketika jiwa meningkat kesadarannya dari level kesadaran 3D ke 5D, proses yang disebut moksa atau ascension, jiwa-jiwa menjalani hidup abadi, artinya tidak lagi mengalami kematian fisik. Ini artinya jiwa-jiwa terus meningkat kesadarannya dengan transformasi pola pikir dan transformasi tubuh.
Tentu saja pasangan yang mengalami pergeseran kesadaran menjadi tidak sefrekuensi lagi. Inilah pula mengapa banyak terjadi perpisahan ketika salah satu pihak meningkat naik kesadarannya.
Cinta sesungguhnya tidak bersifat mengikat, melainkan melepaskan dan membebaskan. Tidak ada ego. Sikap egois bukanlah ekspresi cinta. Cemburu bukanlah ekspresi cinta, melainkan ekspresi egois, sifat ingin memiliki dan menguasai.
Kesadaran jiwa mulai di level 5D memiliki pola pikir seperti itu. Jadi, mencintai dengan tulus lebih siap untuk melepaskan yang dicintai untuk memilih jalan hidupnya. Mencintai tanpa egoisme ingin menguasai.
Tentu saja bukan berarti orang akan hidup sebebas-bebasnya semau gue. Jiwa di level 5D sadar akan konsekuensi dari tindakannya. Ini artinya bukan kemudian menjadi pola sex bebas semacam di pola pikir 3D.
Orang memilih pasangan lebih karena kesamaan frekuensi dan hubungan intim selalu ada konsekuensi saling tukar energi. Tegasnya, sex bebas akan memiliki konsekuensi downgrade dan jatuh ke level kesadaran lebih rendah. Ini disadari betul oleh kesadaran 5D. Dan terlebih lagi kesadaran 5D mencintai dengan tulus, artinya cinta tidak berarti harus menjadi pasangan.
Semakin besar rasa cinta, semakin tulus mencintai memang akan berbeda pola pikir.
§
Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.
Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment