Friday, 6 March 2020

Makna di balik Wewangian dalam Doa

Badu: Jo, adakah penjelasan lain tentang penggunaan wewangian seperti dupa, hio atau kemenyan dalam doa?

Paijo: Ada berbagai penjelasan dan memang menarik untuk disimak tanpa perlu menilai mana yang lebih benar. Berbagai sudut pandang itu akan sangat memperkaya wawasan dan mungkin juga kegunaannya.

Badu: Aaaa… siap menyimak deh.

Paijo: Setiap tradisi membuat wewangian itu dengan bahan-bahan yang tersdia di lingkungan mereka masing-masing.

Badu: Jadi orang menggunakannya bukan karena lebih unggul dari pada jenis lainnya, begitu kan?

Paijo: Tentu saja. Mereka kreatif memanfaatkan kelimpahan alam sesuai lingkungan mereka dan semua dipermudah dan tidak ada yang dipersulit, kecuali bagi yang ingin mempersulit diri sendiri.

Badu: La, jika menguntungkan mengapa tidak? Bisnis Jo.

Paijo: Hahaha… Pinter kamu. Tapi tidak ada salahnya kok. Yang utama adalah saling bantu dan bagian dari permainan pengembangan kreativitas dan dengan demikian praktek pengenalan diri sendiri.

Badu: Aku suka dengan istilah itu, Jo. Permainan. Intinya bermain-main dengan ceria, gitu ya?

Paijo: Tepat. Hidup ini menjadi membahagiakan jika dilihat sebagai taman bermain, taman dengan bunga-bunga indah dan wangi. Itulah roh yang hendak dihadirkan dengan berbagai bentuk wewangian seperti dupa, hio atau kemenyan itu.

Badu: Apakah itu berarti juga mendorong kesadaran ke arah hendaknya hidup memancarkan keharuman?

Paijo: Nah, begitulah arahnya. Idenya “aku ingin suasana hidupku dilingkupi dengan keharuman yang melegakan rasaku, maka aku melakukannya”. Ini sama halnya dengan menyalakan lilin untuk doa yang esensinya adalah jika menginginkan hidup dalam terang maka menyalalah seperti lilin dan bukan malah hanya mengeluh dan mengutuk kegelapan, sebab kutukan adalah kegelapan.

Badu: Jadi, tindakan menyalakan hio, dupa, kemenyan atau lilin itu adalah bimbingan dan affirmasi pikiran ke kesadaran untuk mewangi dan menyala terang, begitukah?

Paijo: Tepat sekali. Itulah mengapa mereka yang terbiasa melakukannya lebih mudah untuk berbagi keharuman dan cahaya untuk kehidupan ini dan dengan keceriaan.

Badu: Wow, cerdik sekali ya cara mengarahkannya.

Paijo: Itulah kecerdikan para guru bijak untuk mengajarkan hal-hal yang sulit dipahami dan dikuasai dengan cara-cara sederhana.

Badu: Jadi, saat seseorang benar-benar memiliki kesadaran untuk menjadi lilin yang menyala dalam kegelapan, walaupun kecil namun terangnya membantu untuk membawa keluar dari kegelapan sehingga menjadi terang, ia akan menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari cahaya yang menerangi. Ia menjadi sadar dan tercerahkan bahwa untuk membawa suasana gelap menjadi terang adalah dengan menyala sebagai terang dan kehidupan terang menjadi pilihannya.

Paijo: Hebat. Suatu saat kau juga akan paham akan pesan “Pencerahan adalah saat sebuah ombak menyadari bahwa dirinya adalah lautan" yang disampaikan oleh Thich Nhat Hanh.

Badu: Oh. Sebentar. Tadi yang aku tanyakan tentang wewangian. Apakah ada hubungannya?

Paijo: Tentu saja, jika kita lebih terbuka maka semua siap masuk untuk kita pahami. Coba perhatikan, apa yang terjadi saat hio kita bakar?

Badu: Batang hio habis menjadi debu, asap dan bau harum, lalu hilang.

Paijo: Hanya seolah-olah hilang namun sebenarnya lebih tepatnya adalah berubah menjadi bentuk lain. Itulah energi hidup, termasuk dirimu, tidak hilang dan hanya terus-menerus berubah-ubah wujud. Leluhur kita mengatakan hal itu dengan pesan “Sangkan paraning dumadi, wedaring jati diri”, pesan yang lebih menyadarkan untuk lebih bijaksana dalam terlibat menjadi mitra kerja penciptaan kehidupan yang harum mewangi.


Menyalakan dupa, hio, kemenyan atau lilin adalah bimbingan dan affirmasi pikiran ke kesadaran untuk mewangi dan menyala terang. Itulah mengapa mereka yang terbiasa melakukannya lebih mudah untuk berbagi keharuman dan cahaya untuk kehidupan ini dan dengan keceriaan. 

§ 


Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.

Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 


...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment