Tantangan dari perubahan pola pikir adalah mesti keluar dari pola pikir mainstream. Tantangannya jelas, yakni akan dianggap melawan norma standar yang diterima oleh umum.
Contoh nyata, manusia tidak akan pernah bisa keluar dari masalahnya sepanjang pola pikir "makluk lemah tempat dosa" terus-menerus ditanamkan pada generasi muda. Pola pikir lemah dan berdosa itu akan tertanam kuat pada diri mereka.
Apa yang bisa diharapkan dari orang yang merasa dirinya lemah dan berdosa? Tidak ada, selain mereka hanya akan menunggu dibantu dan diselamatkan. Mereka tidak akan pernah benar-benar mencari solusinya sebab mengambil sikap menunggu dibantu dan diselamatkan.
Beranikah melawan arus? Rasakan sendiri gempuran mayoritas dan mainstream akan menyerangnya dan berusaha menghentikannya, sebab dianggap sebagai ancaman terhadap komunitas mereka.
Selama merasa menjadi makhluk lemah berdosa, manusia tidak berani menggali potensinya. Gempuran tekanan dari komunitasnya akan terasa berat dan menakutkan sebab bukan hanya secara mental tetapi juga secara fisik.
Kekerasan keagamaan bukanlah hal baru, melainkan sudah berlangsung ribuan tahun. Inilah mengapa justru masyarakat yang relijius terjebak pada kebodohan dan kasus kekerasan baik mental maupun fisik.
Kekerasan keagamaan dianggap sebagai pembelaan terhadap Tuhan oleh mereka yang melakukannya. Pengertian ini yang ditanamkan pada generasi-generasi selanjutnya, sehingga manusia terjebak dalam distorsi ajaran dan praktek kekerasan namun dianggap sebagai dibenarkan oleh Tuhan.
Kekonyolan itu memang memerlukan solusi dan selama ribuan tahun banyak jiwa-jiwa telah turun ke Bumi yang berani menerima tantangan ini, sebab sekaligus menjadi tempat gemblengan untuk lompatan kesadaran lebih tinggi. Melalui keteladanan dan kepeloporan jiiwa-jiwa lainnya terinspirasi dan ikut bergerak naik untuk membangun kehidupan di bumi lebih damai atas dasar saling menghargai dan persaudaraan sehingga kreativitas mereka menghadirkan kehidupan sejahtera di bumi.
Para ilmuwan kini telah menetapkan (dari hasil penelitian) bahwa ada hubungan antara kerusakan otak dengan fundamentalisme agama.
§
Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.
Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment