Tradisi Syukur Wiwitan Panen

Masa kecilku sungguh bahagia, hidup di desa lereng pegunungan Menoreh yang subur dengan hamparan sawahnya dan sungai-sungai mengalir di setiap cekungan dinding pegunungan yang memanjang.

Saat memulai panen adalah suatu kebahagiaan bagi anak-anak ikut ke sawah di petang hari merayakan syukur dalam tradisi wiwitan untuk memulai panenan keesokan harinya.

Setelah doa mengucapkan syukur atas berkah panenan, kita semua makan bersama dari padi yang diambil dari panenan. Menu sederhana berupa nasi urap dengan lauk tempe dan ikan asin beralaskan harum daun pisang sungguh nikmatnya tak terkira.

Menikmati makanan dengan pemandangan elok di bawah terang temaram bintang gemintang di tengah sawah sungguh agung mempesona. Tidak ada kegelapan total di alam pedesaan yang hijau. Alam ini sungguh penuh berkah yang memang sudah selayaknya disyukuri.

Bahagia sesungguhnya sangat sederhana, saat bisa merasakan kelimpahan alam yang menyediakan sumber kehidupan dan memeliharanya sebagai jaminan nyata atas kesejahteraan. Surga itu adanya di sini, di dalam hati yang bersyukur dan hidup selaras dengan alam.

§ 

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...