Kelompok garis keras ini tidak kenal kompromi dan tidak mengenal diskusi, sistem yang mereka anut adalah perintah dan kepatuhan. Pemikiran dan pendapat mereka semakin mendominasi dan dianggap sebagai kebenaran dalam arus utama.
Kelompok yang bersuara lantang ini lebih menjadi penentu cara pandang dan pengambilan keputusan dan diterima sebagai paling benar oleh arus utama mayoritas manusia, sementara hanya sedikit orang yang memiliki wawasan luas dapat diakses sebab sudah jauh tersingkir dan malah dianggap kelompok sesat karena berbeda pemikiran.
Dalam sejarah sering kali dan banyak hal dianggap sebagai kebenaran karena bisa survive (pemenang konflik) dengan anggapan karena direstui oleh Tuhan; padahal hal-hal yang dianggap sebagai benar itu ditegaskan (enforcement) melalui cara-cara kekerasan. Kebiasaan menerima cara-cara kekerasan mematikan kepekaan rasa untuk menyadari bahwa Tuhan yang Maha Cinta tidak mungkin menggunakan cara-cara kekerasan dan pemaksaan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa seringkali pemenang konflik kekerasan yang kemudian menuliskan versi cerita sejarahnya. Sementara itu perlu dicatat bahwa konflik-konflik politik banyak diwarnai dengan keterlibatan keagamaan. Inilah mengapa ajaran-ajaran keagamaan sering terdistorsi dengan kepentingan-kepentingan politik dan membawa pada konflik-konflik tak berkesudahan sebab dianggap sebagai petunjuk hidup.
Tekanan intimidatif berupa penilaian "sesat" sangat kuat di tengah-tengah masyarakat dan tidak disadari oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang menganggap mereka berhak menilai dan menghakimi sesamanya.
Paham yang keliru cenderung dipaksakan dengan cara-cara intimidatif dan kekerasan. Orang-orang menganggapnya sebagai benar karena patuh pada ajaran dan sebagai bukti ketaatan.
Yang perlu disadari adalah bahwa kebenaran tidak butuh pembelaan. Kebenaran selalu mampu membela dirinya sendiri melalui penjelasan dan pembuktian bahwa adalah benar adanya. Kebenaran hanya perlu disampaikan dalam bentuk penjelasan-penjelasan dan akan dipahami oleh masing-masing orang. Pemahaman datang dari dalam diri sendiri.
Dalam spiritualitas dikatakan "murid siap maka guru akan datang". Petuah bijak itu lahir dari pengalaman bahwa orang hanya akan siap belajar, menerima materi pembelajaran baru yang belum diketahuinya dan dapat mencerna pengertiannya saat siap mendengarkan dan menggali maknanya.
Kebenaran tidak butuh pembelaan. Kebenaran selalu mampu membela dirinya sendiri melalui penjelasan dan pembuktian bahwa adalah benar adanya. Kebenaran hanya perlu disampaikan dalam bentuk penjelasan-penjelasan dan akan dipahami oleh masing-masing orang.
§
Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.
Klik "Follow" di blog untuk gratis berlangganan inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Klik "Follow" di blog untuk gratis berlangganan inspirasi-inspirasi baru.
Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.
Vibrasi cinta.
...((( 💓 )))...
No comments:
Post a Comment