Sunday, 1 March 2020

Ribet Mengurusi Orang Lain

Terlalu sibuk mengurusi orang lain bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Orang lain mungkin perlu bantuan, namun bukan berarti perlu mengatur hidup mereka. Yang mereka perlukan adalah bantuan yang artinya seluruh hidup mereka akan tetap menjadi tanggung jawab mereka sendiri dan bukan tanggung jawab pihak lain. Jika mereka menjadi tergantung pada bantuan, maka selamanya akan menjadi beban bagi orang lain.

Untuk tumbuh dan berkembang seseorang perlu dukungan sehingga memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan menggunakan pengetahuannya sehingga mampu hidup mandiri berdasarkan bakat dan potensinya. Mereka perlu mengenal diri mereka sendiri untuk mengetahui potensi mereka dan melatihnya melalui pengalaman hidup mereka.


Banyak orang hidupnya menjadi ribet karena lebih sibuk mengurusi orang lain dari pada mengurusi hidup mereka sendiri. Waktu mereka lebih banyak terbuang untuk menilai orang lain dan membicarakan tentang orang lain dari pada menggali potensi diri sendiri, melatih keterampilan dan berkarya.

Mereka yang merasa sangat perlu mengurusi orang lain sering dilanda kekhawatiran bahkan merasa terancam jika orang lain tidak mau mengikuti aturan yang menurut mereka perlu dan harus dipatuhi. Mereka hidup dalam ketakutan oleh karena cara berpikir mereka sendiri, karena perbedaan pemikiran dianggap dan dirasa sebagai serangan dan ancaman. Tentu saja mereka tidak pernah bisa merasakan damai dan terperangkap dalam penjara pemikiran mereka sendiri yang terbatas.

Konflik antar agama dan bahkan konflik di antara sesama penganut dalam kelompok agama yang sama dipicu oleh terlalu sibuk menilai dan menghakimi orang lain dari pada mengurusi diri sendiri. Orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi lebih banyak memberikan keteladanan dan sharing hasil-hasil pembelajaran yang mereka dapatkan dari pengalaman jatuh-bangun.



Berikut ini hal-hal yang bukan tanggung jawab seseorang: kata-kata orang lain, kesalahan orang lain, keyakinan/sistem kepercayaan orang lain, tindakan orang lain, gagasan orang lain, ketakutan orang lain dan konsekuensi dari tindakan orang lain.

Sedangkan yang mestinya menjadi tanggung jawab seseorang adalah: kata-katanya sendiri, perilakunya sendiri, tindakannya sendiri, upaya-upayanya sendiri, kesalahannya sendiri, gagasannya sendiri dan konsekuensi dari tindakan-tindakannya sendiri.

Setiap orang hanya bertanggung jawab atas pikiran dan perbuatannya sendiri dan bukan atas pikiran dan perbuatan orang lain, yang dengan demikian masing-masing akan tumbuh melalui kesadaran atas dampak pikiran dan perbuatannya terhadap dirinya sendiri. Selama seseorang terus-menerus melakukan kesalahan, maka hidupnya akan menderita, oleh karena itu ia perlu lebih terampil dan kreatif mencari cara-cara baru agar tidak mengulang-ulang kesalahan yang sama.


§ 


Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.

Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.


Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment