Saturday 15 February 2020

Kebangkitan Kesadaran - Bangun dari Ilusi

"Sementara semua mengatakan bahwa hidup hendaknya jujur dan kebohongan adalah dosa, namun teori indah ini dalam prakteknya benar-benar menantang untuk dilaksanakan. Masyarakat menganggap tampil telanjang polos sebagai porno dan tabu." 

Hidup dalam ilusi secara singkat berarti tidak hidup dalam realita yang sebenarnya. Namun ternyata tidak mudah memahami makna sesungguhnya dari hidup dalam ilusi ini. Kebanyakan orang terjebak dalam tolok ukur apa yang dianggap benar oleh masyarakat atau komunitasnya. 

Konflik antar penganut agama baik eksternal dengan kelompok lain maupun internal berupa perbedaan tafsir dan pendapat menggambarkan bahwa tolok ukur kebenaran sifatnya relatif; beda kelompok bisa beda penilaian, dianggap benar di satu kelompok bisa jadi dianggap salah dalam kelompok lain. 

Ketika seseorang pindah agama, bisa jadi akan dianggap murtad oleh teman-teman lamanya, namun sebaliknya dianggap mendapatkan hidayah atau bertobat oleh teman-teman barunya. 

"Murtad" adalah suatu label, selain "sesat", yang membuat orang takut tidak diterima oleh komunitasnya. Tekanan dari komunitasnya sangat kuat bahkan bukan hanya secara verbal namun juga secara fisik dan taruhan nyawa. Dalam masyarakat yang diatur kuat oleh aturan syariat agama yang sangat detil dengan sanksi hukuman fisik, ketakutan atas labelisasi "murtad" dan "sesat" sangat nyata dan mereka sering berada pada situasi tidak ada pilihan. 

Sementara itu semua mengatakan bahwa hidup hendaknya jujur dan kebohongan adalah dosa, sebuah teori indah yang dalam prakteknya benar-benar menantang dalam pelaksanaannya. Orang cenderung memilih mengambil posisi aman dan diterima oleh masyarakatnya dari pada mengambil sikap jujur dan tampil polos. Masyarakat menganggap tampil telanjang polos sebagai porno dan tabu. 

Orang yang berani tampil jujur dan polos apa adanya dalam prakteknya dianggap memalukan, menjadi pergunjingan keluarga dan teman-teman lamanya atau lingkungannya. Ini benar-benar tantangan besar untuk berani tampil jujur dan polos di tengah masyarakat yang menghendaki keseragaman dengan sanksi keras dengan label berdosa dan sesat. 

Inilah mengapa dalam spiritualitas sering dikatakan manusia hidup dalam ilusi, mereka hidup dalam kepura-puraan mengenakan topeng-topeng kepalsuan agar diterima masyarakat dan dianggap benar hidupnya. Kejujuran dan kepolosan sudah lama menghilang tenggelam oleh kepalsuan dan kepura-puraan. 

Hanya jiwa-jiwa yang berani menerima tantangan akan konsisten dengan sikap jujur dan polosnya, bangun dan bangkit dari ilusinya untuk menjalani realita hidup yang sebenarnya, otentik menjadi dirinya sendiri. 


§

Inspirasi adalah seperti celah lubang untuk melihat dan membuka jalan saat menemui jalan buntu. Klik "Follow" untuk inspirasi-inspirasi baru. 

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi. 


Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment