Wednesday 19 February 2020

Peradaban Tinggi Diatur oleh Kesadaran Tinggi

Pernahkah bertanya mengapa Nusantara dengan jejak peninggalan budaya yang megah seperti Borobudur dan pesona aneka ragam seni budaya tidak memiliki produk hukum seperti di Eropa atau Timur Tengah dengan aturan agama yang ketat?

Ternyata peradaban tinggi tidak perlu masyarakatnya diatur dengan aturan hukum yang njlimet. Budaya Jawa cukup dengan kata “ora ilok” (tidak pantas), mulat sarira (pengendalian diri), ajining diri gumantung kedaling lathi (menjaga ucapan untuk kehormatan diri sendiri) dst yang hidup dalam kesadaran masyarakatnya mampu menjaga perilaku masyarakat. Petuah dan dongeng tentang kesadaran hidup lebih manjur daripada aturan ketat dan sanksi tegas/keras.

Masyarakat yang tidak hidup di bawah ketakutan dan ancaman hukuman, jiwa mereka rileks tanpa beban dan merdeka dengan ringan aktif berkreasi. Seni budaya tinggi menjadi produk masyarakat yang hidup damai.

Aturan hukum yang njlimet dan ketat justru menjadi tanda masyarakatnya tidak memiliki kesadaran untuk hidup bertanggung jawab dan damai. Bahkan atau malah sebaliknya, seperti saat aturan hukum syariah dipaksakan untuk dijalankan oleh ISIS dengan cara-cara keras membuat suatu negara hancur porak-poranda seperti di Suriah.

Fakta-fakta tersebut menjadi bahan perbandingan, pertimbangan dan pembelajaran untuk dapat mengembangkan budaya masyarakat yang beradab dan maju.

Masyarakat berbudi luhur memiliki kesadaran tinggi akan tanggung jawab pribadi seperti pemahaman hukum alam sebab-akibat (karma) dimana perilaku buruk pada akhirnya hanya memanen hasilnya dan sebaliknya perilaku bertanggung jawab akan menciptakan kesejahteraan bersama.

Kesadaran tinggi adalah pondasi terciptanya kehidupan damai dan penuh maha karya seni budaya, sementara itu lingkungan penuh keindahan seni budaya menginspirasi masyarakatnya terus hidup dalam getar jantung yang dijiwai oleh keelokannya.



§



Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.

Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.



Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment