Wednesday 26 February 2020

Bersinar Bahagia dengan Kreativitas

Ojo nguyahi segoro - jangan menggarami lautan - bisa dimaknai lain yang menggambarkan mengapa dikatakan manusia hidup dalam ilusi.

Dalam prakteknya tidak semua orang siap untuk bersyukur menerima kelimpahan secara gratis, mendapatkan inspirasi dan pengetahuan secara gratis. Rasa kesal mereka kadang diungkapkan dengan kata-kata tak usah menggarami laut atau tak usah mengajari bebek berenang.

Sementara itu ada orang yang memang sangat menikmati kreatif berkarya dan membagikan dengan suka cita. Karakternya membuat memilih jalan dan cara hidup seperti itu. Ia tidak suka terlibat dalam debat dan pertengkaran karena lingkungan seperti itu dirasakannya melelahkan dan tidak nyaman.

Ibaratnya seperti matahari yang selalu bersinar dan terus bersinar sekalipun ada orang yang mengeluh merasa terganggu dengan cahayanya yang dianggap terlalu terik dan kepanasan, namun matahari merasa bahwa bersinar mencahaya dan membagikan energi yang menggerakkan kehidupan adalah ekspresi kebahagiaannya.

Ungkapan manusia hidup dalam ilusi menggambarkan bahwa apa yang dikatakan sebagai penderitaan dan kekurangan sebenarnya lebih karena kurang bisa bersyukur dan menyambut kelimpahan yang tersedia dimana-mana, dan alam menyediakannya secara gratis.

Mereka lebih memilih menutup rumah rapat-rapat, menyalakan penyejuk udara dan lampu karena menolak kelimpahan cahaya matahari yang dianggap membuat udara panas. Mereka juga menebang pohon karena daunnya dianggap membuat banyak sampah dan memilih menyalakan mesin penyejuk udara. Lalu mereka berdoa mohon diberi banyak rejeki uang untuk menutupi biaya hidupnya yang mahal itu.

Sikap-sikap penolakan itu semakin dominan karena mereka menyatakannya dengan keras dan kemudian menjadi dianggap biasa. Akhirnya mereka yang memiliki pengetahuan memilih bertapa dan menyepi sebab karakter, pandangan hidup dan pola pikir mereka yang diluar standar umum dianggap memalukan oleh masyarakat umum. Demo-demo yang membuat gaduh dan merusak jika tuntutannya tidak dipenuhi adalah karena kebiasaan pola pikir yang ditanamkan itu yang dianggap normal.

Budaya Nusantara memiliki banyak mitos tentang kehidupan alam lain yang oleh masyarakat umum disebut alam halus atau dunia jin. Kehidupan damai yang halus pada tingkat tinggi memiliki alam yang berbeda dan tak terjangkau oleh pikiran manusia pada umumnya. Mereka pindah dimensi karena tidak mau ribut dengan manusia yang masih suka bertengkar. Kehidupan peradaban Lemuria co-exist dan masih ada bersama-sama namun berada pada dimensi yang berbeda di alam multidimensi ini (Fisika Quantum).

Peradaban dengan cara hidup damai dan saling berbagi dengan gotong royong sebagai ekspresi menjalani hidup dengan rasa bahagia itu sebenarnya adalah impian manusia yang mereka sebut sebagai kehidupan surga. Kreativitas dan seni budaya adalah bentuk dari masyarakat pendamai pencipta dan pecinta kelimpahan.


Tetap kreatif berkarya bagai matahari yang terus bersinar sekalipun ada yang mengeluh merasa terganggu dengan cahayanya yang dianggap terlalu terik dan kepanasan, sementara matahari merasa bahwa bersinar dan membagikan energi yang menggerakkan kehidupan adalah ekspresi kebahagiaannya. 

§


Inspirasi tidak menghilangkan masalah namun akan menjadikan tekanan masalah sebagai dorongan untuk berpikir kreatif sehingga wawasan mengembang seperti tekanan angin pada ban yang membuat roda kehidupan kita berputar menggelinding.

Klik "Follow" di blog untuk inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.


Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

1 comment:

  1. As reported by Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh an average of 19 KG less than us.

    (Just so you know, it is not related to genetics or some secret-exercise and EVERYTHING about "how" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    TAP on this link to find out if this easy quiz can help you unlock your true weight loss possibility

    ReplyDelete