Sunday 19 April 2020

Membentuk Karakter Warga Surga

Sungai menjadi kotor penuh dengan sampah ketika manusia meninggalkan budaya menghormati alam, manusia tidak sadar bahwa melalui alam kebutuhan hidupnya dipenuhi. Tidak merasa ada yang keliru dengan membuang sampah sembarangan, hilang kepekaan rasa terhadap alam dan sesama.

Sementara itu mereka yang masih memegang tradisi sesaji alam malahan dianggap penyembah berhala yang sesat dan tidak bertuhan.

Tradisi sesaji adalah bagian dari ilmu kasunyatan agar mampu melihat fakta nyata kehidupan. Melalui cara dan praktek menghormati alam itulah ilmu titen, mencermati dan meneliti alam dilatih dan ditumbuhkan sehingga mampu melihat realita kehidupan yang sesungguhnya.

Kecerdasan dan kreativitas akan tumbuh bersama rasa tanggung jawab terhadap alam dan kehidupan. Selanjutnya dengan berbekal kecerdasan dan kreativitas itulah orang mampu memainkan peran sebagai mitra kerja penciptaan kehidupan damai sejahtera yang membahagiakan.

Tak perlu lagi percayai iming-iming janji surga, sebab kehidupan surga juga hanya bisa terpelihara jika mampu hidup selaras dengan alam. Tanpa memiliki ketrampilan memelihara alam, surga juga akan rusak alamnya.

Jadi sebenarnya bukan pengampunan yang diperlukan untuk dapat memasuki kehidupan surga, melainkan karakter yang terbentuk dari kebiasaan hidup damai dan selaras dengan alam dan sesama. Karakter itu yang perlu dibentuk dan ditumbuhkan melalui praktek hidup.


 
§ 

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.



Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

No comments:

Post a Comment