Sunday 12 April 2020

Seleksi dan Panenan Jiwa Berkesadaran Tinggi

Kesulitan ini menjadi cara alam menyeleksi siapa yang mampu bertahan untuk melanjutkan kehidupan di zaman baru di bumi. Oleh karena itu yang diperlukan bukanlah informasi yang bersifat menakut-nakuti.

Sekarang yang diperlukan adalah pengetahuan seluas-luasnya untuk mencerna apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Keputusan dan langkah lebih tepat dapat dikerjakan untuk mengatasi eskalasi persoalan kompleks yang muncul ke depan.

Kehidupan di bumi tengah berubah meninggalkan cara hidup lama yang telah menciptakan banyak kerusakan alam. Kegiatan ekonomi yang banyak terhenti terlihat mulai memulihkan alam.

Hal ini mulai disadari sebagian manusia, namun belum semuanya menyadarinya bahwa cara hidup lama mesti dilepaskan dan ditinggalkan.

Keserakahan yang bersumber dari rasa takut dan khawatir tanpa disadari membuat manusia melupakan alam sebagai ibu kehidupan. Manusia tidak menyadari bahwa ia adalah satu-satunya spesies yang perlu membayar untuk hidup bahkan mempertuhankan uang sebagai jaminan hidupnya.

Kepalsuan sedemikian menggerogoti sendi-sendi kehidupan sehingga semua dihargai dengan uang yang setiap saat bisa jatuh tak ada nilainya ketika uangpun diperdagangkan. Pondasi kehidupan yang sedemikian rapuh ketika pemegang uang menarik hartanya itu dari peredaran.

Ibu bumi memanggil anak-anaknya pulang kembali ke pelukannya. Pelukan hangat yang akan dirasakan dalam semangat cinta dan persaudaraan. Rasa saling menghargai itu kunci untuk masuk kembali sebagai saudara.

Ibu bumi tidak pernah menghukum dan peristiwa besar inipun bukanlah hukuman. Semua ini semata-mata adalah akibat atau hasil yang dipanen oleh manusia dari perilaku mereka sendiri. Akumulasi dari perbuatan yang menciptakan peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya adalah pelajaran berharga untuk kenaikan kesadaran.

Seleksi alam ini bukanlah hal yang menakutkan dan tidak perlu ditakutkan. Bagi jiwa yang memilih tetap bertahan dengan cara hidup lama bukan berarti akan menerima hukuman abadi, melainkan sekedar belum cukup belajar dan mengembangkan keterampilan untuk mampu menjalani kehidupan damai dan berbagi karya kreatif. Selalu tersedia waktu abadi untuk evolusi kesadaran bagi setiap jiwa tanpa kecuali.

Pola pikir pembalasan dan hukuman hanya dikenal di level kehidupan dimensi 3 ini, sedangkan pada level kehidupan lebih tinggi cara-cara cinta dan kebijaksanaan adalah gaya hidup yang memungkinkan keabadian dalam bahagia itu diwujudkan. Itulah mengapa jiwa-jiwa berkesadaran tinggi tidak melakukan intervensi bantuan dengan cara-cara kekerasan.

Perlu dipahami bahwa bagi jiwa berkesadaran tinggi tindakan intervensi tanpa izin adalah pelanggaran terhadap hukum alam yang justru akan membuat kesadaran mereka jatuh. Mungkin hal ini sulit dipahami, namun jika menyadari bahwa jiwa yang belum dapat berdamai dengan dirinya sendiri tidak mungkin dipaksa hidup damai tentu akan mengerti logikanya.

Itulah mengapa hanya jiwa-jiwa yang telah cukup mengasup pembelajaran dari pengalaman hidup mereka yang disebut akan lolos seleksi, yakni mampu berdamai dengan diri mereka sendiri. Hidup damai tidak dapat diberikan oleh pihak lain dan hanya dapat dikembangkan oleh masing-masing pribadi.


§ 

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.



Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))... 

No comments:

Post a Comment