Melihat dengan Kepekaan Hati

T: Kau percaya adanya Tuhan?
J: Ya.

T: Kau percaya adanya alien?
J: Tidak.

T: Mengapa?
J: Karena saya belum pernah melihatnya.

T: ???

Hati yang Peka Terjaga

"Melihat" tidaklah cukup dengan mata. "Melihat" juga perlu melibatkan kepekaan rasa. Dengan hati kita mampu "melihat" lebih baik daripada hanya sekedar menggunakan mata fisik.

Maka seperti kata Isa/Yesus: "Barang siapa punya mata hendaknya melihat, dan barang siapa punya telinga hendaknya mendengar".

Kepekaan hati adalah yang benar-benar memampukan orang untuk melihat dan mendengar apa yang tak terlihat oleh mata fisik dan tak terdengar oleh telinga fisik.

Barang siapa mata dan telinga hatinya terbuka, ia terjaga (awake).

Maka mereka yang terjaga itu melihat dan menyadari adanya bintang gemintang dimana ada trilyunan galaksi di alam semesta kita; serta peninggalan-peninggalan arkeologis di bumi jejak-jejak kehadiran mereka yang datang dari luar bumi.

Tuhan menciptakan kehidupan bukan hanya sekedar sebatas yang ada di bumi. Bintang-gemintang di langit bukan sekedar hiasan, namun diciptakan untuk fungsi mereka masing-masing dengan kehidupan di dalamnya yang sekedar belum diketahui manusia.

Kehidupan di semesta raya ini merupakan sebuah sistem yang saling terkait satu sama lain. Komponen dan sistem yang tidak diketahui manusia bukan berarti tidak ada, yang sering bekerja independen seperti paru-paru tanpa perlu perintah manual otak manusia, yang ada dan bekerja sehingga manusia dapat bernafas dan hidup namun tak terlihat mata keberadaannya. 

Semesta ini merupakan rumah kita bersama sejak kita belum lahir di bumi dan setelahnya serta seterusnya.

§

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta.

...((( 💓 )))...