Thursday 23 April 2020

Mudik atau Pulang Kampung?

Perdebatan tentang istilah mudik atau pulang kampung agaknya cukup menyita perhatian dan energi namun melupakan esensinya. Masih sibuk berdebat hanya meributkan kulitnya dari pada isinya.

Bagi pejabat publik sebenarnya tidak akan sesederhana itu dalam membuat keputusan dan kebijakan. Tidak ada hitam-putih! Setiap keputusan harus dikaji dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat sekalipun dan bahkan terlebih di tengah-tengah persoalan dilematis. Oleh karena itulah seorang pemimpin duduk di sana dan bukan hanya untuk memuaskan salah satu pihak.

Pemimpin bijaksana harus melihat setiap persoalan dari berbagai sudut pandang dan masing-masing memiliki warnanya, bukan sebagai hitam dan putih dan bukan berarti jika memilih putih maka semua masalah beres. Pemimpin bijak sekaligus visioner melihat bahwa setiap masalah memiliki warnanya, artinya di balik masalah itu ada peluang luar biasa jika mampu meresponnya secara kreatif.

Demikian juga dalam merespon wabah 2020 ini, bukan berarti keputusan mengambil rekomendasi WHO untuk lock down adalah akan paling tepat. Bagi negara dengan sumber anggaran tak terbatas dan catatan kependudukan lengkap, keputusan untuk lock down tidak akan menjadi masalah sebab dengan mudah semua rakyat dapat disubsidi dan bantuan dapat disalurkan secara efektif. Namun bagi negara dengan anggaran terbatas, jika ekonomi macet seluruh rakyat akan jatuh miskin dan negara bangkrut!

Jika sendi-sendi ekonomi suatu negara runtuh, siapa yang akan beruntung? Tentu saja para pemilik modal besar yang biasa disebut kapitalis. Mereka akan sangat diuntungkan dengan penjualan obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Mereka juga berpesta pora membeli saham-saham perusahaan yang rontok nilainya. Mereka juga dapat menguasai lebih besar lagi sumber-sumber minyak di negara-negara produsen minyak yang banting harga minyak mentah untuk menutup anggaran biaya lock down dan subsidi ekonomi rakyatnya yang macet.

Oleh karena itu pemimpin yang bijak dan sekaligus visioner menampung dan mengkaji setiap masalah di masing-masing wilayah secara cermat dan dipilah-pilah agar dampak kesehatan dapat tercover namun dampak ekonomi juga dapat tercover. Pilihan untuk pembatasan sosial skala besar dilakukan dengan pertimbangan matang untuk mencegah meluasnya penularan sekaligus memungkinkan roda ekonomi tetap dapat bergulir sejauh dimungkinkan.

Tentu saja keputusan PSBB dibuat dengan mempertimbangkan fakta nyata kesembuhan pasien tanpa perlu vaksinasi. Ini artinya pasien terbukti dapat sembuh dengan perlindungan antibodi bawaan tubuh yang dibantu dengan perawatan obat-obatan yang ada termasuk herbal serta makanan sehat. Ini fakta penting yang tidak boleh diabaikan, sebab negara kita kaya dengan herbal sehingga tidak perlu tergantung pada industri obat kimia, namun herbal membuka peluang industri kecil masyarakat yang bisa menjadi alternatif usaha rakyat.

Jadi, keputusan pemimpin yang bijak dan visioner mesti strategis dan benar-benar tepat dalam meminimalisir dampak buruk, berani melewati fase penurun tetapi dengan segera langkah strategis tersebut dapat mendorong kebangkitan sehingga bangun dan pulih kembali.

Sejalan dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka bagi mereka yang memutuskan untuk pulang kampung dengan alasan karena di kota sudah tidak ada lagi pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan sudah selayaknya diperbolehkan pulang namun dengan tujuan untuk misalnya bertani kembali sehingga mereka tidak menjadi beban tetangga dan masyarakat di perantauan serta menggerogoti anggaran pemerintah untuk mensubsidi mereka selama menganggur.

Sementara bagi yang mudik hanya sekedar untuk silahturahmi dan menengok keluarga dimohon untuk tidak mudik dengan alasan untuk mengurangi resiko dampak penyebaran wabah. Jika semua tetap sehat, di waktu kemudian masih ada waktu untuk bersilahturahmi kembali dari pada memaksakan bertemu namun hanya untuk terakhir kali akibat mereka yang sudah berusia lanjut dan memiliki komplikasi penyakit menjadi tertular.

Jadi dalam eksekusi kebijakannya di lapangan mesti dijalankan berdasarkan tujuannya per individu dan tidak bisa dipukul sama semua. Ini semua adalah demi kesejahteraan bersama. Banyak ramalan yang mengatakan Nusantara ke depan nanti akan menjadi mercusuar dunia, tentu saja karena didasarkan pada keputusan-keputusan yang bijak dan visoner dari para pemimpinnya.


Pemimpin bijaksana melihat setiap persoalan dari berbagai sudut pandang dan masing-masing memiliki warnanya, bukan sebagai hitam dan putih dan bukan berarti jika memilih putih maka semua masalah beres. Pemimpin bijak sekaligus visioner melihat bahwa setiap masalah memiliki warnanya, artinya di balik masalah itu ada peluang luar biasa jika mampu meresponnya secara kreatif. 
Di masa wabah tidak ada mudik silahturahmi dan hanya pulang kampung bagi yang tidak punya pekerjaan dan pulang untuk menyambung usaha di kampung adalah langkah strategis menyambut masa depan. 

§ 

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.



Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...

1 comment:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete