Senang atau Menyesal Jika Yesus Selamat dari Penyaliban?

Jika Anda mendapatkan kabar bahwa Yesus selamat lolos dari kematian setelah disalibkan, apa reaksi Anda? Apakah senang dan bersyukur? Jika Anda bisa bersyukur, tidak banyak orang yang bisa bersyukur seperti Anda dan menerima kabar itu sebagai kabar suka cita. Banyak orang yang menyesalinya sebab kecewa tidak jadi mendapat tiket ke surga dengan jalan penumpahan darah Yesus sebagai bayaran tumbal kesalahan/dosa.

Ada banyak versi tentang kisah penyaliban Yesus dimana salah satunya menceritakan bahwa hilangnya tubuh Yesus dari makam adalah karena dibawa pergi dan dirawat dan sembuh. Semua dirahasiakan untuk menjaga keselamatan Yesus yang terus dicari-cari untuk dibunuh. Inilah mengapa kisah sebenarnya sangat simpang siur dan rahasia keberadaan Yesus sangat dijaga mengingat seperti dikisahkan tentang murid-murid Yesus yang terus diburu karena dianggap sebagai pemberontak terhadap penjajahan Romawi. 

Kisah-kisah penampakan Yesus menemui para murid setelah peristiwa penyaliban sangat wajar terjadi karena sebenarnya Yesus selamat dari kematian namun dirahasiakan dengan bentuk kisah penampakan. Hal itu untuk menghindari kecurigaan dan pengejaran baik oleh kaum Parisi maupun tentara Romawi.   

Suatu versi kisah setelah lolos dari kematian akibat penyaliban disebutkan Yesus mengungsi ke Perancis dan berkeluarga serta memiliki anak-anak yang garis keturunannya hingga sekarang sangat dirahasiakan. Ketika keberadaannya mulai tercium Yesus menyingkir ke Tibet dan juga ada kisahnya sampai di India.

Injil-injil Gnostik memang merupakan karya sastra yang mengingatkan sejarah yang sebenarnya dan logika sehat bahwa kesalahan hanya bisa diperbaiki dengan berbenah diri dan hidup penuh tanggung jawab. Korban pengganti dengan penumpahan darah sebagai tebusan bukanlah sikap dan tindakan yang tepat serta kehidupan damai surgawi hanya mungkin terwujud dengan cara hidup penuh tanggung jawab.

Tuhan disebut Maha Pengampun sesungguhnya adalah karena tidak memandang dan menyimpan kesalahan sebagai dosa sehingga bersih dan suci dari dendam. Oleh karena itu tidak diperlukan tumbal darah sebagai bayaran tebusan untuk mendapatkan pengampun dariNya. Justru sebaliknya, orang perlu mengampuni agar bisa menjalani hidup damai bahagia. Logikanya sesederhana itu.

Sebab kesalahan hanya akan menjadi dosa jika tidak diampuni dan dosa itu akan menjadi beban bagi yang menyimpan kesalahan itu sebagai dosa. Hidup akan terasa berat oleh beban pikiran-pikiran jengkel dan amarah yang terus-menerus dibawa dan meletup-letup. Bayangkan jika Tuhan menyimpan kesalahan setiap orang sebagai dosa, itulah gambaran mereka yang memuja sesembahan yang suka mengazab. Keyakinan tentang yang Tuhan pemarah dan pendendam lahir dari orang-orang yang sulit mengampuni.

Kehidupan damai dan bahagia yang diistilahkan dengan kehidupan surga hanya bisa dijalani dan dinikmati oleh mereka yang mencintai tanpa syarat. Mengampuni bukanlah untuk kepentingan orang lain, melainkan untuk diri sendiri sehingga hidup damai dan bahagia.

Mari sruput kopi pahitnya.

Tuhan disebut Maha Pengampun sesungguhnya adalah karena tidak memandang dan menyimpan kesalahan sebagai dosa sehingga bersih dan suci dari dendam. Oleh karena itu tidak diperlukan tumbal darah sebagai bayaran tebusan untuk mendapatkan pengampun dariNya. Justru sebaliknya, orang perlu mengampuni agar bisa menjalani hidup damai bahagia. Sebab kesalahan hanya akan menjadi dosa jika tidak diampuni dan dosa itu akan menjadi beban bagi yang menyimpan kesalahan itu sebagai dosa. 

§ 

Investasi tidak hanya cukup berupa uang tetapi juga inspirasi yang mencerdaskan, membangun rasa damai dan bijaksana untuk mengembangkan keterampilan kreatif sehingga akan memanen hasil-hasil karya kreatif dan kebahagiaan.

Klik "Follow" di blog untuk berlangganan gratis inspirasi-inspirasi baru.

Monggo untuk share. Rahayu sagung dumadi.

Vibrasi cinta. 

...((( 💓 )))...